Jumat, 17 Februari 2012

Pupuk Organik

Pupuk Organik

Merupakan pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup dan tumbuhan, pupuk organik merupakan pupuk yang lengkap unsur haranya, mengandung semua unsur yang sangat diperlukan oleh tanaman, unsur hara pokok yang dibutuhkan tanaman ialah unsur N (nitrogen), unsur P (Fosfor), dan unsur K (Kalium)

Unsur N memiliki kegunaan untuk pertumbuhan Vegetatif tanaman, yang akan memacu pertumbuhan pucuk tanaman, semakin banyak N yang terserap oleh tanaman maka tanaman akan semakin cepat pertumbuhanya, tidak hanya pucuk saja yang bertambah namun besar batang, jumlah daun, dan percabangan juga akan bertambah, namun apabila terlalu banyak N tanaman tidak akan menghasilkan, kecuali tanaman-tanaman yang memang diperoleh hasil dari daun dan batangnya (sayur-sayuran), untuk dapat berbuah maka diperlukan unsur P, dengan unsur P maka tanaman akan mendapat bantuan untuk fase pembuahan, dengan memanfaatkan sinar matahari melalui setomata daun, yang diperoses daun menjadi glukosa, sebagian untuk pertumbuhan sebagian lain dipakai sebagai cadangan makanan dalam bentuk buah, maupun umbi2an, proses ini dinamakan proses Fotosintesis , Unsur K bermanfaat bagi tanaman sebagai penguat/ pengokoh akar, dengan penambahan K maka tanaman tidak mudah roboh dan terserang penyakit, contohnya : cabai setalah dipupuk KNO3 dipetik akan sulit (alot).

Mengapa Harus memakai pupuk organik ??? pupuk organik merupakan pupuk yang lengkap baik unsur yang ada didalamnya juga akan menghidupkan mikrobia yang berada pada tanah (dekomposer). Dengan pupuk organik maka kelestarian lingkungan akan terjaga, banyak keunggulan lain dengan penggunaan pupuk oraganik diantaranya :

- Mudah didapatkan, dengan memanfaatkan apa yang ada disekitar lingkungan kita

- Murah, bahan-bahan yang dipakai biasanya merupakan sampah/ sisa-sisa.

- Menekan biaya, biaya yang biasanya dipakai untuk membeli pupuk anorganik

- Memperbaiki setruktur tanah, tanah yang biasanya tidak subur dengan penambahan pupuk organik maka akan menjadi subur, contohnya tanah sepanjang pantai selatan, adanya penyuluhan dari Ugm, sekarang menjadi tanah yang mahal, karena peupahan tanah gersang menjadi tanah yang subur.

- Menambah unsur hara Makro dan Mikro (mg, al dll . )

- Penghasilan meningkat, karena tanaman menjadi subur.

- Cara pembuatan yang mudah untuk dilakukan

Kelemahan pupuk organik :

- Hasil tidak langsung nampak seperti pupuk anorganik, langsung nampak hijau

- Fase awal hasil menurun apabila perubahan total dari kimia ke organik, misal pada lahan sawah biasanya 1ha mendapatkan 5 ton gabah, menjadi 4 ton, namun ini akan berlangsung hanya untuk tahun pertama dan kedua, selanjutnya akan lebih baik bisa melebihi 5 ton per ha ??? karena anakan padi akan bertambah banyak.

- Proses yang lama . . . .

Kenapa tidak dengan pupuk kimia ??? dengan pupuk kimia pada fase awal memang menyenangkan setelah dipupuk tanaman akan langsung nampak hijau, cabang-cabang tanaman akan banyak, karena tanaman dipaksa untuk memnafaatkan unsur2hara yang ada disekitarnya, tanah yang sering dipupuk dengan pupuk kimia akan menjadi tandus, dan ini akan terus berlangsung selama penggunaan pupuk kimia, contohnya dalam 1ha tahun awal penggunaan pupuk 1kuintal, tahun berikutnya 1kuintal lagi maka pertumbuhan tanaman tidak akan kelihatan, jadi membutuhkan tambahan paling tidak harus lebih dari 1 kuintal pupuk kimia, misalnya 1,20kg pupuk, tahun ke 3 membutuhkan 1,40kg, tahun berikutnya 1,60kg, ini akan berlangsung terus menerus, disamping itu tanah akan menjadi keras, mikrobia2 yang ada didalam tanah mati, contonya dulu banyak capung yang memakan kutu2, tiap hari berterbangan diatas air, namun sekarang setelah banyaknya penggunaan pupuk kimia tidak banyak lagi kita bisa jumpai capung, masih banyak lagi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pupuk kimia, seperti kesehatan kita sendiri, dengan contoh orang jaman dulu hidupnya lama, karena banyak yang mengggunakan organik.

Pada tanaman tingkat keras/ tahunan ini akan berlaku sama, penurunan hasil juga kebutuhan akan pupuk, contonya di PLANTERA yang dulu kita bisa jumpai buah setiap saat, setiap bulan, baik durian, klengkeng, rambutan, ini Cuma berlangsung 10 tahun, sekrang sudah 3 tahun tidak bisa berbuah, setelah menggunakan pupuk buatan maleysia (nonfeng). Yang dibuat oleh lulusan ITB,

Dengan demikian menjaga kelestarian lingkungan sangat perlu, agar anak cucu kita dapat menikmati hasil dari pertanian. Siapa lagi yang akan memulai kalau bukan kita .....

CARA PEMBUATAN PUPUK KOMPOS/ ORGANIK

Fine Kompos

Bahan-bahan :

  • pupuk kandang : 830 kg
  • EM4 : 15 Ltr
  • Dedaunan : Secukupnya
  • Serbuk Gergaji : 100 kg
  • Abu : 100 kg
  • Kapur/Kalsit : 20 kg

Cara pembuatan :

  1. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan (demplot)
  2. Siram Dengan EM4 secara merata pada pupuk kandang dengan ketinggian max 1 M.
  3. Taburkan Kapur, Abu,serbuk gergaji secara merata.
  4. Lakukan penumpukan pupuk kandang secara terus menerus, hingga pupuk kandang itu habis.
  5. Apabila sudah selesai, tutup permukaan pupuk kandang dengan daun pisang dll.
  6. Pertahankan kadar air 40 – 60 % selama proses pengomposan (tambahkan air bila kering).
  7. Pembalikan 1 minggu sekali, minimal 3 kali pembalikan.
  8. Waktu pemrosesan pengomposan sekitar 3 - 4 minggu.

Dalam penyediaan bahan-bahan tidak harus baku seperti diatas karena ini merupakan pupuk organik, jadi misalnya kelebihan pada bahan tertentu tidak akan menyebabkan kematian pada tanaman atau pengurangan kesuburan pada tanah.

Kenampakan dan Sifat hasil akhir pengomposan

Karakterisasi kompos yang telah selesai mengalami proses dekomposisi adalah sebagai berikut:

  1. Berwarna coklat tua sampai kehitam – hitaman.
  2. Tidak larut air, tapi ada sebagain dapat terlarut menjadi suspensi koloid,
  3. Terlarut dalam larutan alkali.
  4. Mempunyai nisbah C/N berkisar antara 10 - 20
  5. Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam pertukaran ion dan pengikatan lengas.
  6. Dapat meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman karena mengandung unsur N,P,K dan Mg. Selain itu juga mengandung unsur hara mikro yang lain.

Faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pengomposan:

· Ketersediaan bahan dasar / biomassa dengan nisbah C/N 25:1

· Aliran udara (aerasi) selama proses pe4ngomposan berlangsung harus berjalan lancar.

· Kelembaban dipertahankan antara 40% - 60%

Suhu ideal pengomposan dijaga 40oC – 60 oC

APLIKASI DOSIS PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK

Merupakan satu kelebihan lagi dalam pupuk organik, dalam pemberian pupuk organik pada tanaman itu tidak harus baku dengan ketentuan- ketentuan tertentu intinya semakin banyak pupuk yang dipakai maka dampaknya akan semakin baik, tidak menimbulkan kematian pada tanaman, tidak seperti pada pupuk kimia, misal kelebihan pupuk N pada Musim hujan tentunya tanaman akan layu dan banyak yang mati, karena kondisi tanaman telah banyak unsur airnya ditambah lagi unsur N sebagai pengikat air tanah, saat disawah hasil akan menurun, seperti pada padi yang sedang berbunga (meratak) ditambahkan pupuk kimia dalam jumlah yang banyak, maka bulir padi akan banyak yang kosong.

Penggunaan yang optimal pada tanaman-tanam adalah seperti berikut :

- Tanaman perkebunan 2,5 – 5 Kg/pohon, diberikan disekitar akar tanaman

- Tanaman holtikultura 2 – 2,5 Ton/Ha diberikan sebelum dan saat tanam dengan sistem larikan atau disekitar tanaman

- Tanaman padi 1- 5 Ton/Ha, diberikan sebelum tanam (setelah pengolahan tanah) dengan cara ditabur.

Tanaman hias 1/3 pupuk organik : 1/3 media : 1/3 sekam